-->
  • Jelajahi

    Copyright © INDOLIN.ID | INDONESIA ONLINE
    Indolin id
    CLOSE ADS
    CLOSE ADS

    ECONOMY

    Survei OPTIKA: Santri dan NU Kuatkan Dukungan untuk Itab Sidqi di Pilkada Wonosobo

    INDOLIN.ID
    Senin, 23 September 2024, 12.17 WIB Last Updated 2024-09-23T05:19:34Z

    INDOLIN.ID | WONOSOBO — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Wonosobo semakin menarik perhatian publik setelah hasil survei terbaru yang dilakukan oleh OPTIKA (Observasi Politik Indonesia) pada periode 12-20 September 2024 menunjukkan persaingan ketat antara dua kandidat utama. Dalam survei tersebut, Itab Sidqi unggul tipis dengan elektabilitas sebesar 41%, sementara Afif Husen membuntuti dengan 38% dari total 750 responden.

    Survei yang menggunakan metode multistage random sampling ini dilakukan di seluruh kecamatan di Wonosobo dengan margin of error ±4,8% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden yang terlibat merupakan masyarakat Wonosobo berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dengan proporsi gender yang seimbang, masing-masing 50% laki-laki dan perempuan.

    Andi Cahyadi, Direktur Teknik Penelitian OPTIKA, mengungkapkan bahwa Itab Sidqi mendapatkan dukungan kuat dari kalangan santri dan organisasi keagamaan, terutama Nahdlatul Ulama (NU), Rifaiyah, dan alumni Pondok Pesantren Al-Asyi'ariyah. Dukungan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong elektabilitas Itab Sidqi di Pilkada Wonosobo.

    "Itab Sidqi berhasil merangkul dukungan dari komunitas santri dan organisasi keagamaan di Wonosobo, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama dan Rifaiyah. Dukungan ini menguatkan posisinya di Pilkada," jelas Andi.

    Meski Itab Sidqi sementara unggul, Andi juga menyoroti peluang besar bagi Afif Husen yang mendapat dukungan dari sejumlah partai politik besar. Dengan selisih hanya 3%, Afif Husen masih memiliki ruang untuk meningkatkan elektabilitasnya, terutama karena survei menunjukkan bahwa 21% pemilih belum menentukan pilihan.

    "Selisih yang hanya 3% menunjukkan bahwa Pilkada Wonosobo masih sangat terbuka. Dukungan partai politik besar di belakang Afif Husen bisa menjadi faktor penentu, terutama jika ia mampu menarik perhatian pemilih yang masih bimbang," kata Andi kepada media.

    Andi menambahkan bahwa sisa 21% pemilih yang belum menentukan pilihan dapat menjadi faktor kunci dalam hasil akhir Pilkada. Para pemilih ini dinilai rentan tergugah oleh isu-isu strategis seperti pembangunan infrastruktur, kesejahteraan ekonomi, keterbukaan kebijakan pemerintah, distribusi bantuan sosial, dan akses pendidikan, yang menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan.

    Kedua kandidat pun kini gencar merangkul segmen pemuda, yang dipandang sebagai salah satu kelompok pemilih paling penting di Pilkada kali ini. Kampanye intensif dan program yang relevan bagi generasi muda diperkirakan akan semakin memanas di bulan-bulan mendatang.

    "Hampir sebagian besar pemilih dalam Pilkada tidak terlalu dipengaruhi oleh partai politik yang mereka dukung di pemilihan legislatif. Ini menunjukkan bahwa kedua kandidat masih bisa mempengaruhi arah dukungan di sisa waktu kampanye," pungkas Andi. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU