INDOLIN.ID| JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduduki posisi pertama dalam survei yang digelar Lembaga Survei Jakarta. Anies mendapatkan posisi pertama sebagai tokoh yang banyak dibicarakan masyarakat lewat sosial media.
Temuan itu disampaikan Direktur LSJ Fetra Adrianto, dalam rilis hasil surveinya secara virtual, Minggu (24/7).
“Anies Baswedan memiliki tingkat percakapan yang tinggi sebesar 88.419, diikuti oleh Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,” ucap Fetra.
Dia mengatakan, Anies Baswedan memiliki engagement yang tinggi. Analisa Fetra, sejak Pilgub 2017 silam Anies sudah memiliki tim media sosialnya sendiri, baik yang organik maupun yang dibentuk atau disebut dengan muslim cyber army.
“Sedangkan Capres lainnya belum memiliki loyalitas voters di kalangan netizen, karena belum berpengalaman dalam memaksimalkan potensi internet dalam pertarungan politik nasional,” katanya.
Jika dilihat dari potential reach-nya, kata Fetra, Anies Baswedan tertinggi, kemudian disusul Sandiaga Uno, dan Ganjar Pranowo, di antara Capres lainnya.
Ganjar Pranowo yang dalam rating survei elektabilitasnya selalu masuk dua besar, ternyata hanya memperoleh sentimen positif dari publik sebesar 25,1 persen, sama dengan sentimen positif yang diperoleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sedangkan Gubernur DKI Anies Baswedan berada di posisi kelima dengan sentimen positif sebesar 20,2 persen, disusul Puan Maharani (17,9 persen), Airlangga Hartarto (10,8 persen), dan Sandiaga Uno (8,9 persen).
Untuk sentimen negatif, Anies Baswedan menempati posisi teratas, yakni sebesar 25,6 persen. Setelah Anies, tokoh lain yang juga memperoleh sentimen negatif cukup signifikan dari warganet adalah Ganjar Pranowo (18,3 persen), disusul Ketua Umum Partai Demokrat AHY (7,9 persen) dan Puan Maharani (5,7 persen). Sedangkan sentimen negatif terhadap Prabowo, Sandiaga, Airlangga, dan Ridwan Kamil tergolong rendah.
Riset LSJ ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstraksi opini atau percakapan warganet dalam bentuk teks.
Analisa dilakukan dengan menggunakan keyword yang sering dipublikasikan oleh lembaga-lembaga riset mainstream, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan sebagainya.
Dataset diperoleh pada periode 10 hingga 20 Juli 2022 dengan teknik ekstraksi knowledge big data.