INDOLIN.ID, JAKARTA – Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi, mensinyalir isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden hanya sensasi partai politik. Hal tersebut disampaikan Fachrul Razi kepada awak media ini, Jumat (11/3/22).
Menurutnya, ketua-ketua partai politik yang meminta perpanjangan masa jabatan Presiden dan menundaan Pemilu 2024 adalah akal-akalan partai untuk mempengaruhi Presiden agar mempertahankan orang-orangnya di jajaran Menteri kabinet.
“Saya rasa hal tersebut dilakukan untuk mengambil hati Presiden yaitu dengan mengusulkan perpanjangan masa jabatan Presiden dan penundaan Pemilu 2024,” terangnya.
Lanjutnya, dugaan tersebut juga dapat dibuktikan dari beberapa pernyataan ketua-ketua partai politik yang belum memiliki kursi sebagai Menteri.
“Di sisi lain, ada beberapa ketua partai politik yang mendukung usulan tersebut. Hal itu bertujuan untuk memperoleh kursi atau mempertahankan posisinya,” ungkapnya.
Fachrul menambahkan, sebenarnya kegaduhan politik ini hanyalah kepentingan politik sesaat.
Ia tidak habis pikir, demi mencapai tujuannya, mereka rela melanggar konstitusi, mengkhianati demokrasi, dan reformasi 1998.
“Beberapa Ketua partai politik berani melakukan manuver-manuver yang bertentangan dengan konstitusi, stop bicara penundaan dan perpanjangan masa Presiden, banyak energi pikiran yang kita butuhkan untuk membahas masalah bangsa yang jauh lebih penting,” tandasnya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa adanya manuver politik dan isu-isu informasi yang beredar selalu muncul jika akan ada resuffle Menteri dalam waktu dekat.
“Kami sudah dapat info, diprediksi pada Rabu mendatang, Presiden akan melakukan reshuffle Menteri kabinet, maka para ketua partai politik sering melakukan manuver yang bertujuan membuat Presiden tersanjung,” pungkas Fachrul.
Dirinya meminta banyak persoalan bangsa lainnya yang perlu kita selesaikan, dapat pada sibuk membangun manuver dan opini agar perpanjangan masa jabatan Presiden dan penundaan Pemilu.
“Stop bahas tunda Pemilu, hanya buat gaduh politik saja,” tutupnya. (Rls)